Minggu, 02 September 2018

Sejarah...
Naga Raja dan Naga Bumi (Bag-13)


Kini hampir seluruh areal Pamijahan, terbakar habis oleh kekuatan anak panah sakti Kalamisani dan tanah yang dahulu berupa bebukitan, semua lenyap berganti gorong gorong besar dan jurang bebatuan yang sangat mengerikan.
Kini Naga Raja, yang tubuhnya sebagian terbakar dan mulai gosong, segera ditolong adiknya naga Bumi, keduanya mulai melakukan tapa brata untuk menyembuhkan luka bakar yang sepertinya butuh waktu yang cukup lama.
Dilain pihak, tanpa disadari oleh Sanghyang Japuro dan kerabat sesama resi serta pertapa sakti, mereka mulai menjalankan aktifitas seperti biasanya, bertani, bertapa, melantunkan pujian dan mengajar anak anak mereka sendiri. Sepertinya sanghyang Japuro, telah yakin bahwa musuh yang telah membunuh kedua putranya Sanghyang Moksa dan Bintalo, telah mati oleh hujaman panah sakti Kalamisani yang mampu berubah wujud menjadi 1100 banyaknya. Sebab dari dulu hingga kini tidak ada satupun dari musuhnya yang mampu menahan pusaka saktinya walau setingkat Dewa sekalipun.
Namun tidak disangka oleh mereka! Kini lebih dari 300 anak panah miliknya telah berbalik arah menyerangnya.
Lesatan anak panah mulai terdengar nyaring diatas langit sana, kini anak anak panah Kalamisani, beterbagan 2X lipat cepatnya dibanding saat sanghyang Japuro, melepaskan dari busurnya. Semua ini tak lain akibat benturan yang sangat keras dari badan naga Raja, yang disertai kekuatan ilmu sakti lipat bumi.
Dengan hitungan menit. Seluruh anak panah Kalamisani, mulai menukik tajam ke arah kediaman sanghyang Japuro, laksana kecepatan cahaya kilat. Anak anak panah ini mulai mencari sasaran dan..
"Bruuaaaaaarrr.........."
Dentuman yang sangat keras menghancurkan seluruh pedukuhan Banten Girang, hingga sepanjang tanah yang dilaluinya terbelah dan amblas ke dasar. Tanpa ampun! Mereka yang tidak menyangka datangnya marabahaya, harus terbunuh dengan seluruh tubuh terbakar habis.
Bahkan Sanghyang Japuro, dan keluarganya, yang sama sekali tidak menduga senjata miliknya akan menyerang balik! Menjadikan orang paling sakti se tanah Jawa, harus meregang nyawa tanpa mampu menahan pusakanya sendiri.
Sejak kejadian itu semua resi dan pertapa sakti yang masih hidup, tidak berani lagi tinggal didaerah Banten Girang, mereka ketakutan dengan serangan yang dilancarkan oleh Naga Raja dan Naga Bumi. Pikir mereka, kedua naga yang mampu membunuh tetua mereka sanghyang Japuro, akan menyerang mereka dikemudian hari.
Kini kubangan besar seturut jalan banten Girang, yang dilalui oleh anak panah kalamisani, mulai tergenang air dan kini tempat itu terkenal dengan Pantai Cilegon (Karang bolong).
Lalu bagaimanakah kisah naga Raja yang sedang menjalani tapa brata demi mengobati luka bakarnya yang mulai menjalar diseluruh tubuhnya?
Ikuti terus di episode 14.
Bersambung.

by. H. Idris al yatimi 

HAEKAL GOA GUNUNG MUJAROB

HAEKAL GOA MUJAROB NAGA RAJA

LOUNCHING KEILMUAN HAEKAL GOA MUJARROB NAGA RAJA dan NAGA BUMI. Maha suci Allah atas keagungan ilmuNya, solawat serta salam kam...