Sejarah
Naga Raja dan Naga Bumi (bag- 21)
Melihat pendukungnya mulai panik, resi Mahalarang, memberi kode kepada dua sahabatnya agar terus maju menuju areal Naga Raja dan naga Bumi. Ketiganya, mulai berlagak jawara dengan terus menerus berkata lantang:
"Hai naga Raja dan naga Bumi....Bila engkau masih hidup. Keluarlah hadapi kami. Kecuali kalian sudah mati dan hanya sekedar cerita bualan para leluhur semata".
Ketiganya terus menerus berkoar dan sesekali terdengar suara tertawa meledek......
"Rupannya naga Raja dan naga Bumi, hanya bualan semata! Nyatanya mereka tidak ada!" Jelas salah satu resi.
Mendengar kegaduhan diluar sana. Naga Raja dan naga Bumi, mulai terbangun dan menghaturkan sembah kepada Syeikh Sanusi, harus bagaimana menghadapi mereka. Melihat kegelisahan dan emosi yang terlihat dari wajah kedua anak angkatnya. Syeikh Sanusi, hanya tersenyum dan mengisyaratkan agar keduanya tidak keluar. Lalu beliau melanjutkan kembali dzikirannya kepada Allah.
Namun seiring tidak ditanggapi tantangannya membuat resi Mahalarang dan resi Rarangkang Langit Subang, menjadi naik pitam! Keduanya saling memberi isyarat agar goa yang diyakini menjadi tempat persembunyian naga Raja dan naga Bumi, harus dihancurkan.
Lalu keduanya mulai mengeluarkan ilmu kesaktian yang menjadi andalannya masing masing...Aji Brajamusti dan Aji Segoro Angin......
"Hiaaatt.....Hiaattt!!!!...........Duaaaaaaarrr!!!
Mulut goa Mujarrob, langsung hancur berantakan terkena serangannya. Melihat tempat kediamannya rusak parah. Naga Raja dan naga Bumi, menghaturkan kembali kepada Syeikh Sanusi, agar bisa melawan kebathilan yang dibawa oleh mereka para tokoh angkuh.. Kali ini Syeikh Sanusi, mengijinkannya dengan satu syarat, jangan sampai anak angkatnya ini membunuh musuh yang tidak berdaya!. Mendengar restu dari sang Guru. Secepat kilat kedua naga ini melesat keluar hingga semua yang hadir terpekik ketakutan.
Melihat sosok naga yang tiba tiba muncul dengan ukuran yang sangat besar! Membuat ketiga resi, gemetaran. Mereka tidak menyangka....bahwa tubuh kedua naga ini besarnya melebihi istana Padjajaran. Wajahnya yang menyeramkan. Kedua bola matanya yang terus menyala dan sisik badannya yang besarnya melebihi telinga gajah. Membuat Resi Mahalarang dan kedua temannya, bersurut mundur.
Wajah resi Anom Jaya, pucat pasi, setelah tahu bahwa naga Raja dan naga Bumi, besarnya melebihi kota Padjajaran. Ia langsung berlari kebelakang cadas bukit, dan terlihat kakinya gemetaran.!
Bersambung.
"Jadilah paku bumi bersama wasilah Haekal Goa Mujarrob"
by. H. Idris al yatimi