Senin, 03 September 2018

Sejarah Naga Raja dan Naga Bumi (Bag- 26)


Dengan sangat terlatih 700 pasukan Padjajaran mulai bergerak cepat, mereka semakin dekat dengan lokasi goa Mujarrob. Namun dilain pihak, Syeikh Sanusi, yang diberikan kedudukan sangat tinggi dihadapan Allah, sudah mengetahui kedatangan mereka. Beliau langsung bermunajat, memohon doa atas keselamatanNya dan setelah itu Syeikh Sanusi, melanjutkan kembali dzikirannya dan memasrahkan segala sesuatu kepada-Nya.
Malam yang sangat sunyi sehabis turun hujan, membuat setiap langkah dan ringkikan kuda pasukan Padhajaran, sampai terdengar ditelinga naga Rada dan naga Bumi, keduanya langsung waspada untuk menjaga keselamatan Syeikh Sanusi.
Naga Raja mulai menyelinap diantara celah mulut goa, menghadang pasukan Padjajaran sewaktu mereka masuk dan naga Bumi, bertugas melindungi tubuh Syeikh Sanusi, dari segala serangan musuh.
Dengan sangat terlatih, puluhan pasukan inti dari 200 prajurit pilihan, mulai menyelinap masuk, namun mereka tidak menyadari bahwa goa yang gelap dan naga Raja, yang sudah siap menunggu kedatangannya menjadikan pasukan inti ini harus bernasib naas.
Setiap kali mereka masuk, tanpa sadar, pasukan demi pasukan inti ini ternyata berjalan didalam mulut naga Raja, yang sudah sedari tadi menganga lebar. Tanpa suara…..tanpa jeritan….Tanpa kegaduhan,,,, satu persatu pasukan inti harus meregang nyawa tanpa bisa keluar dari dalam perut sang naga.
Setelah sekian lama puluhan prajurit yang masuk ke goa tadi tidak memberi aba aba kepada lainnya. Mereka mengira, bahwa pasukan tadi sudah berhasil menjalankan misinya, yaitu membunuh Syeikh Sanusi, maka panglima pasukan langsung memberi perintah agar ratusan pasukan inti lain memasuki goa Mujarrob.
Lagi lagi pasukan ini tidak menyadari adanya bahaya besar yang mengancam nyawanya masing masing. Mereka satu persatu memasuki mulut goa tanpa sedikitpun mengeluarkan suara. Kedisiplinan mereka sangat diakui oleh pasukan lain. Namun mereka tidak sadar satu hal, yang dihadapi saat ini bukan lagi manusia, melainkan sosok naga yang sudah ribuan tahun lalu, malang melintang dalam dunia kebathinan.
Seperti pasukan lain, satu persatu mereka mulai memasuki mulut naga Raja, yang sangat gelap dan mereka sulit untuk kembali lagi keluar. Kini ratusan pasukan inti mulai menjadi santapan empuk naga Raja, yang sudah ribuan tahun lalu tidak pernah terisi makanan. Dalam hal ini Syeikh Sanusi, hanya diam, tanpa melarang atau memberi petuah atas apa yang dilakukam oleh anak angkatnya naga Raja. Beliau terus melantunkan dzikirannya tanpa memperdulikan apapun yang terjadi diluar sana.
Bersambung.
“Semakin hari produk Haekal Goa Mujarrob, kian menipis persediaannya. Hanya mereka yang berjodoh, yang bisa memiliki keilmuan Masya Allah!!!!”
Salam Haekal goa Mujarrob
by. H. Idris al yatimi

HAEKAL GOA GUNUNG MUJAROB

HAEKAL GOA MUJAROB NAGA RAJA

LOUNCHING KEILMUAN HAEKAL GOA MUJARROB NAGA RAJA dan NAGA BUMI. Maha suci Allah atas keagungan ilmuNya, solawat serta salam kam...