Minggu, 02 September 2018

Sejarah
Naga Raja dan Naga Bumi (Bag-20)

Kisah persahabatan 3 tokoh sakti yang membantu kerajaan Padjajaran, Resi Maha Larang, resi Anom Jaya dan resi Rarangkang Langit Subang, telah terjalin sejak muda, mereka semua trah keturunan Sanghyang. Namun mungkin karena kedudukan atau jabatan tinggi yang di pegangnya saat ini, membuat ke tiganya tidak percaya dengan hal hal yang dianggap wah melebihi ketenarannya.
Kisah naga Raja dan naga Bumi, yang sempat me legenda ratusan rahun yang lalu bagi warga Tasik dan sekitarnya, tidak menjadikan 3 resi sakti ini percaya begitu saja. Jauhnya mereka dengan tempat Pamijahan, serta kurun waktu yang sangat jauh, membuat ketiga Resi ini penasaran dan ingin mengadu kesaktian dengan naga Raja dan naga Bumi.
Mereka bertiga mulai membikin pengumuman besar besaran diseluruh antero negeri Padjajaran, behwa ketiganya akan menantang naga Raja dan naga Bumi, di goa Istana, yang kini sudah berubah nama menjadi goa Mujarrob. Kisah kenekatan 3 resi sakti, banyak di elu elukan masyarakat Padjajaran, walau dalam posisi lain, banyak resi yang kurang suka dengan kesombongannya.
Semakin hari tantangan 3 resi sakti kian menyebar diseluruh antero jagat dan masyarakat serta para pertapa mulai penasaran dengan legenda naga Raja dan naga Bumi, yang pernah membuat ketakutan keluarga besar Sanghyang.
Pada hari yang sudah ditentukan, ketiga tokoh sakti dari Padjajaran, beserta ratusan resi dan pertapa serta masyarakat Galuh dan sekitarnya, mulai berbondong datang menuju tempat angker Goa Istana, yang berjarak kurang lebih 100Km. Seturut jalan masyarakat yang ikut serta mendampingi ketiga resi ini tak henti hentinya menyanyikan yel yel hingga masyarakat lain yang dilalui mereka berebut keluar, penasaran dengan apa yang terjadi diluar sana.
Hampir semua masyarakat yang dilalui rombongan Padjajaran ini mulai penasaran dan akhirnya ikut serta bergabung dengan mereka, semua penasaran dengan legenda naga Raja dan naga Bumi, yang pernah didengarnya ratusan tahun lalu.
Kini dengan perjalanan 3 hari mulai hampir mencapai tempat wingit yang sama sekali tidak pernah terinjak oleh kaki manusia, ratusan manusia dari rombongan Padjajaran dan masyarakat sekitar mulai memasuki perbatasan kota Tasik. Gendrang dan alat tabuh lain mulai terdengar bertalu talu memekkan telinga.
Semakin dekat dengan areal Goa istana, hawa angker mulai terasa. Aroma kewingitan dan bunyi angin yang menabrak pepohonan bambu, membuat rentetan suara yang bisa membangunkan bulu kuduk siapapun berdiri.
Kini semuanya mulai memasuki hutan Pamijahan, kelembaban dan hawa dingin sangat terasa menusuk pori kulit semua yang penasaran. Lalu bagaimanakah kisah selanjutnya?
Bersambung Bagian 21

by. H. Idris al yatimi 

HAEKAL GOA GUNUNG MUJAROB

HAEKAL GOA MUJAROB NAGA RAJA

LOUNCHING KEILMUAN HAEKAL GOA MUJARROB NAGA RAJA dan NAGA BUMI. Maha suci Allah atas keagungan ilmuNya, solawat serta salam kam...