Salah satu sarana paling banyak dipakai dan dijadikan wasilah mumpuni di era 1600m (para ki gede dan bangsawan) sebagai pemikat hati kalangan atas maupun kepercayaan masyarakat luas. Silsilah sarana Semar Pandito, dari R. Nur Cahya (Semar) yang diturunkan kepada Sanghyang Tunggal- Batara Wishnu- R. Manuwasa- Pandu Dewanata Astina- Arjhuna- Raja Selo- Raja Gandhi- Raja Lembu- Raja Arya Bengah- Raja Ciung Wanara- Prabu Siliwangi- Mbah Kuwu Cakra Buana- Pangeran Kemuning- Ratu Nawang Wulan- Ratu Kedasih- Pangeran Sebrang Lor- Ki Gede Antas Angin- Ratu Cupu Nyimas Kaliandul- Kyai Arjayan- Kyai R. Sutoyo Majalengka- Kyai Samba Kadipaten- Idris Al- yatimi.
Sarana ini terbuat dari beberapa minyak khosois, diantaranya minyak Khif, Sedayu, Kedathon, Mani Gajah Crystal dan Srimpi serta rajah Suryani. Sifat minyak Mani gajah Semar Pandito, sebagai sarana mahabbah (daya tarik) dan penakluk hati manusia, membawa rasa kangen bagi seseorang, membuka cakra ketampanan/kecantikan diri serta menarik perhatian siapapun yang kita ajak bicara. Disisi lain sarana ini membawa rasa senang bagi sipemakai maupun keluarga lain. Mudah dalam hal asmara dan sabar menerima cobaan berat.
Untuk membuka mahabbah diri (penyatuan) sebelum sarana ini dipakai, bacalah terlebih dahulu asma' kunci:
........................................................................................................................................................................................
Setelah baca asma' kunci, silahkan minyak ini anda oleskan, baik ke bibir, alis atau anggota wajah dan badan lainnya. Buktikan manfaatnya atas ijin.Allah, segala mahabbah/asihan diri anda akan muncul dengan sendirinya.
- Sarana ini bukan untuk uji coba atau sekedar buat mainan belaka.
NB: Garansi 1 bulan setelah penerimaan paket bila tidak merasakan manfaat.