Sejarah
Naga Raja dan Naga Bumi (Bag- 23)
"Jangan kau bunuh 3 orang itu!"
Mendengar seruan sosok linuwih yang tidak asing bagi kedua naga sakti, kedua naga langsung terdiam dan buru buru melepaskan ketiganya. Kedua naga ini langsung diam penuh khidmat. Berbeda dengan resi Mahalarang dan kedua temannya. Mereka tidak menyangka bahwa didalam goa ada makhluk lain selain dua ekor naga.
Setelah ketiganya terlepas dari lilitan naga Raja, semuanya semakin penasaran dengan seruan dari dalam goa. Ketiganya hanya bisa menunggu "Siapa gerangan yang ada di dalam goa tersebut?"
Sama halnya dengan sebagian masyarakat yang masih berada disitu, semuanya heran dan seolah bathin mereka dihinggapi rasa keberanian untuk tidak perlu jauh dari areal tersebut. Sekali lagi orang orang diluar areal, dikejutkan dengan suara menggema yang datangnya dari dalam goa.
"Wahai manusia manusia yang berada diluar goa. Jangan kalian takut dengan anak anakku dua naga Raja dan naga naga Bumi. Merapatlah ke mulut goa niscaya kalian selamat!"
Sekonyong konyong semua yang berada diluar goa, terhipnotis oleh ucapan tadi dan mereka semua mulai mendekati mulut goa Mujarrob. Setelah semua berkumpul tiba tiba dari dalam goa muncul sosok bersurban putih dengan pancaran wajahnya penuh cahaya.
Melihat sosok penuh kharisma mulai mendekati mereka. Semua yang hadir langsung bersujud penuh ta'dzim. Mereka menganggap sosok Syeikh Sanusi, adalah Batara Guru, ayah dari naga Raja dan naga Bumi.
Bahkan ketiga Resi, yang tadinya datang penuh kecongkakkan, kini ke tiganya hanya mampu menjura hormat tanpa berani menatap wajah Syeikh Sanusi, yang terus menerus memancarkan cahaya kemilauan.
"Bangunlah wahai kisanak!.....dan masuklah anak anakku naga Raja dan naga Bumi. Saya ingin berkata kepada mereka semua!"
Mendengar ucapan bapak angkatnya kedua naga tadi langsung pergi menuju dalam goa.
Bersambung.
"Jadilah paku bumi bersama wasilah Haekal Goa Mujarrob"
by. H. Idris al yatimi