Minggu, 02 September 2018

Sejarah
Naga Raja dan Naga Bumi (Bag- 15)


Merasakan goncangan yang semakin keras membuat Syeikh Sanusi, berdiri dari duduknya. Beliau mencermati sekeliling tempat dan hanya hutan serta bebatuan cadas yang terlihat. Lalu beliau berjalan mengitari areal tersebut dan terlihatlah mulut goa yang sangat sempit. "Rupannya dari dalam goa inilah goncangan tadi berasal" gumannya.
Namun sebelum Syeikh Sanusi, melangkahkan kakinya menuju mulut goa, tiba tiba beliau dikejutkan dengan kekuarnya sosok ular naga yang sangat besar.
"Bruaaaaakkk....!!!!!!"
Betapa terkejutnya Syeikh Sanusi, melihat tubuh kedua naga tadi. Tubuhnya laksana biji korek api dihadapan kedua naga ini. Namun sebagai seorang Waliyulloh, yang ke imanannya sudah diatas mereka. Syeikh Sanusi, malah menyapanya dengan uluk salam.
"Assalamu alaikum ya Makhluk Allah? Apakah kalian berdua penunggu tempat ini?"
Mendengar pertanyaannya Sanga Naga tadi mulai menatap tajam.
"Wahai manusia. Kamu terlalu berani datang kemari. Saya sudah berada disini ribuan tahun yang lalu. Kami adalah titisan Batara Guru, naga Raja dan ini adikku naga Bumi. Ada keperluan apa kamu kemari! Padahal sejak goa ini kujaga tidak seorangpun dari bangsa manusia yang berani lewat, apalagi sampai datang ke tempat ini!". Sambil naga Raja menatap tajam kepada Syeikh Sanusi.
"Wahai hamba Allah. Aku datang mencari ketenangan diri. Sudilah kiranya kalian berdua menerimaku sebagai sahabat" jelas Syeikh Sanusi, memohon penuh kedamaian.
"Hahahahaha....hahahahaah....Nyalimu besar juga ternyata! Aku tidak butuh sahabat, yang kubutuhkan saat ini adalah engkau jadi santapan makanku!"
Lalu naga Raja, melirik ke adiknya dan tiba tiba tubuhnya menukik ke bawah"
"Sleeeeeppp"
Dengan satu kejapan mata tubuh Syeikh Sanusi, sudah tertelan habis dalam perutnya. Sadar dirinya tidak bisa melepaskan diri, syeikh Sanusi, mulai bermunajat kepada Allah. Memohon keselamatan diri. Lalu dari balik jubahnya tiba tiba panji bendera Baginda Rosululloh, yang selalu dibawanya mengeluarkan cahaya putih terang benderang.
Bersambung.
Sejarah...
Naga Raja dan Naga Bumi (Bag- 15)

Merasakan goncangan yang semakin keras membuat Syeikh Sanusi, berdiri dari duduknya. Beliau mencermati sekeliling tempat dan hanya hutan serta bebatuan cadas yang terlihat. Lalu beliau berjalan mengitari areal tersebut dan terlihatlah mulut goa yang sangat sempit. "Rupannya dari dalam goa inilah goncangan tadi berasal" gumannya.
Namun sebelum Syeikh Sanusi, melangkahkan kakinya menuju mulut goa, tiba tiba beliau dikejutkan dengan kekuarnya sosok ular naga yang sangat besar.
"Bruaaaaakkk....!!!!!!"
Betapa terkejutnya Syeikh Sanusi, melihat tubuh kedua naga tadi. Tubuhnya laksana biji korek api dihadapan kedua naga ini. Namun sebagai seorang Waliyulloh, yang ke imanannya sudah diatas mereka. Syeikh Sanusi, malah menyapanya dengan uluk salam.
"Assalamu alaikum ya Makhluk Allah? Apakah kalian berdua penunggu tempat ini?"
Mendengar pertanyaannya Sanga Naga tadi mulai menatap tajam.
"Wahai manusia. Kamu terlalu berani datang kemari. Saya sudah berada disini ribuan tahun yang lalu. Kami adalah titisan Batara Guru, naga Raja dan ini adikku naga Bumi. Ada keperluan apa kamu kemari! Padahal sejak goa ini kujaga tidak seorangpun dari bangsa manusia yang berani lewat, apalagi sampai datang ke tempat ini!". Sambil naga Raja menatap tajam kepada Syeikh Sanusi.
"Wahai hamba Allah. Aku datang mencari ketenangan diri. Sudilah kiranya kalian berdua menerimaku sebagai sahabat" jelas Syeikh Sanusi, memohon penuh kedamaian.
"Hahahahaha....hahahahaah....Nyalimu besar juga ternyata! Aku tidak butuh sahabat, yang kubutuhkan saat ini adalah engkau jadi santapan makanku!"
Lalu naga Raja, melirik ke adiknya dan tiba tiba tubuhnya menukik ke bawah"
"Sleeeeeppp"
Dengan satu kejapan mata tubuh Syeikh Sanusi, sudah tertelan habis dalam perutnya. Sadar dirinya tidak bisa melepaskan diri, syeikh Sanusi, mulai bermunajat kepada Allah. Memohon keselamatan diri. Lalu dari balik jubahnya tiba tiba panji bendera Baginda Rosululloh, yang selalu dibawanya mengeluarkan cahaya putih terang benderang.
Bersambung.

by. H. Idris al yatimi

HAEKAL GOA GUNUNG MUJAROB

HAEKAL GOA MUJAROB NAGA RAJA

LOUNCHING KEILMUAN HAEKAL GOA MUJARROB NAGA RAJA dan NAGA BUMI. Maha suci Allah atas keagungan ilmuNya, solawat serta salam kam...