Kamis, 15 November 2018

MUSTIKA SEJODOH KLENTING MUNGIL



MUSTIKA SEJODOH KLENTING MUNGIL.
Penulis : H. Idris Al Yatimi

Belum ada satu minggu sejodoh mustika ini kita dapatkan, tepatnya malam jum'at kemarin di saat menghatamkan Hizib Kandayas, untuk pembikinan akhir produck Tasbih Qurrosyan tertinggi. Tepatnya di makbaroh Syeikh Badar gunung Jati Cirebon.
Tanpa di duga sebelumnya atau mendapat bisyaroh terlebih dahulu, Malam itu sengaja kita keluar dari rumah menuju makbaroh Syeikh Badar, bertujuan ziarah sekaligus menghatamankan pembikinan tasbih Qurrosyan. Dari pukul 22 malam sampai 01 dini hari, kita zikir seperti biasa, namun pada pukul 02 lebih, tiba tiba seluruh lampu dalam ruangan makbaroh mati mendadak. Pikir kita mati lampu.
Namun disaat kita menoleh ke belakang, ternyata diluar makbaroh semua lampu menyala terang. Penasaran dengan kejadian ini saya langsung berdiri untuk mengecek keluar. Tapi sebelum kesampaian badanku ku dudukkan kembali. Sebab waktu itu terdengar jelas suara auman singa dari pojok ruang makbaroh.
Disaat mataku tidak bisa menembus gelapnya ruangan makbaroh Syeikh Badar, entah datangnya dari mana, yang jelas dua sinar putih dari luar tembok masuk ke dalam ruangan dan jatuh tepat didepanku, seiring bunyi jatuhnya sinar tadi mendadak lampu dalam ruangan makbaroh menyala kembali.
Ternyata sinar tadi adalah (dua) cupu yang di dalamnya terdapat batu merah dan kuning. Dan pada malam rabo kemarin, saya baru mendapat bisyaroh bahwa mustika sejodoh tersebut bernama Klenting Mungil, pemberian dari khodamnya Syeikh Badar, yang bernama Maung alas Lodaya (sebelah timur kanjeng Sunan gunung Jati).
sifat dari mustika ini sebagai sarana mahabbah, asihan, kharisma, penakluk dan banyak disukai lawan jenis atau lainnya. Asma' kuncinya doa nurbuat (di istiqomahkan saban hari walau hanya 1X)
Karena berhubung mustika ini di dapat saat menghatamkan produk tasbish Qurrosyan. Saya akan melelangkannya buat rutinitas anak yatiman nanti malam sekaligus dengan tasbih yang saya pakai malam itu, biar sejodoh.

Bagi yang mau BN. Monggo..

Perburuan pusaka payung Agung sri Sulthan Demak Bintoro.



Perburuan pusaka payung Agung sri Sulthan Demak Bintoro.
Penulis : H. Idris Al Yatimi

Kisah mendebarkan bersama para pakar spiritualis Cirebon pada tahun 2004 lalu. Pada waktu itu saya diajak oleh guruku kang Rosyadi. Beliau salah satu santri gunung Ciremai, yang memiliki kelebihan bathin sangat mumpuni. Pada malam jum'at kliwon, tepatnya sehabis manaqiban seorang tamu dari Demak, datang menemui kang Rosyadi. Rupanya beliau salah satu calon legislatif RI, yang berharap bisa memiliki salah satu wasilah menuju kemudahan kearah sana.
Malam itu kang Rosyadi, menyanggupi dengan apa yang diminta oleh si calon, yaitu mengambil pusaka payung agung sri sulthan Demak. yang konon kata si tamu, masih berada diatas cungkup memlo masjid Demak.
Tepatnya malam minggu kita berempat dijemput oleh salah satu ajudannya menuju ke tempat lokasi. Pada waktu itu perjalanan kami memakan waktu kurang lebih 8 jam lamanya.
Malam seninnya kita mulai mencari areal yang dekat dengan masjid agung dengan beragam sarana yang sudah disiapkan dari rumah. Namun sayang sebelum pengambilan pusaka dilaksanakan, entah kenapa kedua temanku mendadak tidak sadarkan diri.
Hampir 4 jam lamanya keduanya belum juga siuman, terpaksa malam itu kita dan kang Rosyadi, yang menjadi juru penarikan pusaka tersebut. Namun lagi lagi rintangan selalu datang. Tiba tiba hujan besar turun disertai angin kencang dan suara halilintar saling bersahutan. Terpaksa malam itu pengambilan pusaka kita batalkan.
Besok malamnya kita mulai kembali melaksanakan pengambilan pusaka bersama dua temanku yang kemarin tidak ikut serta akibat tidak sadarkan diri. namun naas tidak bisa ditolak, disaat kita sudah menjalankan ritual penarikan, tiba tiba dari arah barat, melesat cepat laju mobil Colt Mitsubishi, menghantam tubuh temanku hingga terluka parah. Usut demi usut rupanya si pengemudi mobil tadi lagi lagi belajar menyetir sehingga tidak bisa mengendalikannya secara sempurna. Malam kedua gagal kembali.
Siang harinya kang Rosyadi, mengajakku ke areal masjid Agung Demak, beliau terus mengitari masjid sambil membaca satu amalan kunci, untuk mengetahui kenapa pusaka tersebut sulit diambil? dan ternyata pusaka yang di inginkan si calon MPR, bukan pusaka biasa, melainkan sudah ada sejak era Raden Fattah, sebagai paku bumi kota Demak dan sekitarnya.
Disinilah yang membuat kita dan kang Rosyadi, mulai ciut nyali. Namun untuk kembali tanpa hasil, sepertinya sangat tidak mungkin, sebab uang si calon sudah banyak digunakan untuk membeli sarana dan lainnya. Akhirnya malam ke tiga, kita berdua nekad menjalankan ritual penarikan dari ujung selatan alun alun.
Tiga jam sudah kita melaksanakannya namun jangankan pusaka itu hadir, untuk penampakkannya saja, sama sekali tidak terlihat, Akhirnya malam itu kita kembali gagal. Mendengar ke tiga kalinya tidak membawa hasil, si calon marah marah dan menganggap kita hanya sekedar memanfaatkan uangnya. Betapa sakit hatiku saat itu, tenagaku sudah mulai letih, temanku terbaring di rumah sakit dengan tulang rusuk patah satu, ditinggal pula oleh si calon MPR tadi.
Malam ke 4, kita dan kang Rosyadi, lebih memfokuskan untuk menjaga temanku di RS, dan malam kelima, disaat kita memutuskan untuk pulang kembali ke kampung halaman. Tanpa disengaja sewaktu kita melewati masjid Agung, seberkas sinar putih terpancar sangat jelas diatas cungkup masjid. Melihat ini kita berdua langsung mencari lokasai yang jauh dari lalu lalang manusia. Dengan kekuatan penuh, alhamdulillah pusaka itu bisa kita dapatkan.
Kini pusaka Payung agung sri sulthan Demak Bintoro, tersimpan rapih selama 14 tahun lamanya dan hanya digunakan sewaktu butuh saja. Baik untuk memuluskan jabatan, pembuka kerejekian, penetralisir tempat, mengobati orang kesurupan dan multifungsi lainnya.

Alhamdulillah minggu kemarin disaat kita beres beres tempat kholwat, puaka ini masih terjaga dengan baik.
Atas nama rutinitas anak yatiman, fainsya Allah, nanti besok pusaka ini saya lelangkan dan 100% hasilnya membantu mereka.

Bagi yang mau BN Monggo. Amalan kunci saya berikan.

Selasa, 13 November 2018



Come- back....Tasbih Qurrosyan Tertinggi.
Produck yang pernah heboh di tahun 2012-2013 bagi pecinta spiritual, Dimana saat itu Tasbih Qurrosyan tertinggi, jauh jauh sudah dipesan sedulur jauh hingga disaat lounching tiba produk ini habis termaharkan tanpa tersisa.
Disini kami juga memberikan 1 DVD yang didalamnya memuat beberapa penggunaan tasbih Qurrosayan tertinggi lewat beberapa medium atau santri jauh kala itu. Anda bisa mempelajarinya dirumah.
Tasbih Qurrosyan tertinggi, bersifat multifungsi, (bisa diarahkan kesegala tujuan) piranti ini bersifat alamiyyah lewat tirakat dan pengisian khususiyah selama 14 hari lamanya.
Tapi sebelumnya kami mohon maaf bila produk Tasbih Qurrosyan tertinggi, hanya dibikin tidak terlalu banyak, (limited edtion) semua ini diakibatkan prasarana yang kami gunakan untuk pembikinan/ritual keilmuan ini sudah jauh berbeda harga. Dulu prasarana minyak yang kita beli hanya mencapai kisarana 12jt an. Sekarang sudah berganti harga kurang lebih 21jt. Sedangkan mahar tasbih Qurrosyan tertinggi, masih sama seperti dahulu, yaitu Rp. 1.2jt.
Kami juga akan memanjakan fans beratku dengan 10 bonus mustika bagi 10 pemesan pertama produk Tasbih Qurrosyan Tertinggi. Silahkan pilih sendiri mustika yang anda inginkan dari salah satunya:
1- Mustika Dewi Lanjar (asihan) asma' kunci kami berikan
2- Mustika prabu Siliwangi (kharisma/wibawa) asma' kunci kami berikan
3- Mustika Ki Buyut Trusmi (pengobatan) asma' kunci kami berikan
4- Mustika Ratu Sejagat (dunywai) asma' kunci kami berikan
5- Mustika Pangeran Kemuning (penakluk) asma' kunci kami berikan
6- Mustika Ibu Ratu Kidul (dunyawi) asma' kunci kami berikan
7- Mustika Mbah Kuwu Cakra Buana (pengobatan) asma' kunci kami berikan
8- Mustika prabu Wiralodra (khusus pengisian/keparanormalan) asma' kunci kami berikan
9- Mustika Pangeran Jayakarta (multifungsi) asma' kunci kami berikan)
10- Mustika Sulthan Hasanuddin Banten (wibawa/asihan) asma' kunci kami berikan.
Untuk info atau pemesanan bisa langsung inbox atau SMS. WA. TELP ke NO:
0822 1666 1555
Untuk jarak jauh bisa lewat transfer ke BNI: 0069159541.
Buruaaaannnn selagi stock masih ada!!!

Minggu, 04 November 2018

MENGUNGKAP PEMBUKTIAN BISYAROH (mustika Mbah Jangkung aji semar mesem)

MENGUNGKAP PEMBUKTIAN BISYAROH
(mustika Mbah Jangkung aji semar mesem)
Penulis : H. Idris Al Yatimi



Belum lama ini istriku mendapat satu bisyaroh, agar diriku ziarah ke tempat Nyai Mas Endang Geulis (istri Mbah Kuwu Cakra Buana). Namun untuk mencari keberadaan makbaroh beliau yang asli tidaklah mudah. Sebab banyak orang mengklaim makbaroh Nyai Mas Endang geulis, berada di daerah Jamblang, ada juga yang bilang di Arjawinangun. Terakhir dapat info di daerah Krandon Talun.
Untuk mencari kebenaran dari keberadaan . makbaroh Nyai Mas Endang Geulis yang asli, saya mulai mendatangi beberapa orang dalam kerathon, salah satunya editor buku Babad Cirebon Carub Kandha Naskah Tangkil, Bapak Muhammad Mukhtar, namun jawaban beliau berbeda lagi, bahwa makbaroh asli Nyai Mas Endang Geulis, berada di Astana (tempat makbarohnya kanjeng Sunan Gunung Jati). Bingung dengan banyaknya pendapat yang saya anggap masih simpang siur, akhirnya saya mulai memuwushulkannya beberapa malam dan bisyaroh yang kudapatkan, beliau menyuruhku datang ke Krandon Talun.
Tiga minggu yang lalu, saya, beserta istri dan Rois, datang kesana. Setelah menemui dan meminta ijin juru Kuncen, kita semua dipersilahkan masuk kedalam pesareannya untuk melaksanakan dzikir bersama. Usai dari dzikir Kita melanjutkan dengan mengunjungi situs areal pemandian yang diyakini sebagai tempat mandinya Nyai Mas Endang Geulis, waktu dulu.
Disamping pemandian terdapat dua sumur bernama Kejayaan dan Kemakmuran, kita dan istriku mulai wudlu disumur tersebut dan sedikit bertawassul, sebagai penyambung bathin.
Kisah kedatanganku kesana, membuahkan hasil yang maksimal, Tepatnya malam jum'at kemarin. Saya bermimpi didatangi orang tinggi besar berwajah sangat asri. Beliau mengaku bernama Ki Jangkung, penunggu sumur Kejayaan. Namun mimpiku langsung sirna akibat mendadak ingin pipis. Setelah keluar dari bak mandi, tiba tiba terdengar orang beruluk salam beberapa kali dari luar.
Mungkin karena mataku masih ngantuk dan setengah sadar! aku langsung ke depan membukakan pintu rumah. Namun betapa kagetnya diriku, ternyata di depan teras telah berdiri Ki Jangkung, yang baru saja saya impikan.
Laksana kakiku terpatri setelah melihatnya, tubuhku mendadak sulit digerakkan dan tanpa aku berkata duluan, beliau langsung menyodorkan (dua) benda, yang ternyata berbentuk Pusaka Semar Mesem dan batu Sumur Bandung. Setelah itu ia raib entah kemana.
Setelah hilangnya ki Jangkung, diriku baru sadar akan apa yang dilihatnya malam itu, aku buru buru masuk merinding ketakutan, Pasalnya saat aku tengok kedalam, ternyata jam dindingku sudah menunjukkan pukul 03 dini hari.
Hari berikutnya, saya mulai resah. Pasalnya tanpa terduga ada beberapa cewek cantik yang mengajak kenalan lewat inbox. Awalnya saya mengira, mereka adalah akun palsu yang ingin menjebakku. Namun lambat laun beberapa cewek tadi menelponku dan mengajak janjian bertemu. Mereka ternyata fans-ku dulu sewaktu saya masih menulis di majalah misteri.
Bahkan tadi malam, ada dua cewek yang inbox, ingin dijadikan istriku. Sadar akan keganjilan yang kualami hari hari ini, saya mulai mencari sebab musababnya dan ternyata semua itu berawal dari pengaruh asihan Mustika Ki Jangkung. Rupannya mustika ini membawa pengaruh pengasihan pada diriku. (Alamat bisa berantem sama istri nih...............)
Bagi yang mau BN. Monggo, daripada jadi bumerang dikemudian hari. Semoga siapapun yang memilikinya membawa manfaat, khususnya dalam pengasihan diri.
Asma' kunci ajian semar mesem, akan saya berikan kepada pemiliknya kelak sekaligus tatacara penggunaannya.

Wifiq kholasoh pembuka kemudahan segala masalah.
Cukup di taruh di dinding rumah. Ditulis secara langsung memakai Tinta Ja'faron made Campa (Thailand).

Mahar Rp. 500rb
Bagi yang berminat atau mau memesan. Inbox saja.
Asli tulisan tangan
Trims

Mendedah Pusaka Melati tumpuk, pemberian Dewi Lanjar.


Mendedah Pusaka Melati tumpuk, pemberian Dewi Lanjar.
Penulis : H. Idris Al Yatimi 

Kisah di dapatnya pusaka ini sudah sangat lama dan tetap tersimpan dengan baik di tempat kholwatku. Tidak seperti pusaka lain, ada beberapa pusaka yang sejak awal saya dapatkan, sengaja tidak ku berikan warangka atau gagang (alamiyyah bilahannya saja). Semua ini saya lakukan karena ada pesan khusus yang kuterima saat penyerahan pusaka tersebut, Untuk jelasnya, saya akan menceritakan seputar perjalanan awal mendapatkan pusaka melati tumpuk.
Pada tahun 2000 yang lalu, dimana saat itu saya lagi semangat semangatnya menjalankan tirakat puasa lepas (tidak makan, minum dan tidur), tepatnya di makbaroh Syeikh Jambu Karang, Purwokerto Jawa Tengah. Malam itu sampai 3X, saya bermimpi di datangi seorang ibu ibu berparas sangat cantik. Beliau memakai kerudung burkat putih yang hanya disampirkan ke rambutnya dan berpakaian seperti seorang bangsawan istana.
Di dalam mimpiku 3x berturut turut, perempuan tadi menyebutkan namanya "Siti Khodijah" Asal daerah Slamaran, dan seolah olah dalam mimpiku saat itu, beliau datang selama beberapa hari menemuiku.
Pada awalnya mimpiku tidak saya hiraukan dan malam itu saya melanjutkan kembali tidurku, namun saya terbangun kembali karena mimpi yang sama hingga semalam 3X aku bermimpi didatangi olehnya.
Pagi harinya tanpa terduga, juru kuncen makam, datang dan berbincang bincang denganku. Disela obrolannya beliau bertanya:
"Sudah dapat bisyaroh belum?" tanyanya.
Aku jawab cuek....."Cuma sekedar mimpi Mbah? didatangi Siti Khodijah"
Lalu beliau bertanya kembali seputar perjalanan mimpiku dan saya jawab apa adanya dari awal hingga akhir. Rupannya beliau menyimak secara seksama cerita mimpiku hingga beberapa kali menghelai nafas panjang. Melihat beliau terdiam, saya balik bertanya.
"Ada apa Mbah.....Sepertinya ada sesuatu yang aneh dengan mimpiku?"
Mendengar pertanyaanku, beliau menatapku tajam tajam dan setelah itu berkata:
"Kamu sangat beruntung" jelasnya. Dan sebelum aku bertanya karena penasaran dengan jawabannya, beliau lebih dulu melanjutkannya.
"Tujuh hari yang lalu, saya kedatangan tamu, beliau menitipkan sebilah keris untuk diserahkan kepada Sapta Jaya. Lalu saya bertanya kepadanya, siapa Sapta Jaya itu? Beliau hanya menjawab. Orang yang memimpikanku 3x berturut turut dalam satu malam. Sejak saat itu saya selalu bertanya kepada siapa saja yang tirakat disini, barangkali salah satu dari mereka ada yang bernama Sapta Jaya. Namun dari peziarah yang saya tanya tidak satupun yang beranama tersebut. Makanya hari ini saya bertanya kepadamu. Mungkin Sapta Jaya, itu hanya syimbol belaka, tapi kenyataannya engkaulah yang bermimpi 3X dalam satu malam" jelas juru Kuncen.
Mendengar ulasan juru kuncen tadi, saya hanya bisa diam, karena waktu itu saya sendiri masih bingung, Siapa sebenarnya Siti Khodijah dan apa kaitannya dengan Sapta Jaya, lalu untuk apa pusaka yang dititipkannya ke juru kuncen? perjalanan ini membuatku saki kepala.
Setelah selesainya tirakat di Syeikh Jambu Karang, tepatnya sehabis sholat isya, saya langsung mendatangi rumah juru kuncen, untuk pamitan pulang. Namun beliau mencegahnya. Malam itu beliau minta padaku untuk semalam saja tidur dirumahnya. Dengan terpaksa saya mengikuti keinginannya.
Rupannya malam itu juru kuncen tadi banyak cerita seputar mimpiku 4 hari yang lalu, bahwa, Siti Khodijah, menurut cerita beliau adalah Dewi Lanjar. Dan Sapta Jaya, adalah gelarku yang diberikan olehnya. Lalu malam itu juga bilahan keris Melati Tumpuk, yang dititipkan kepadanya, diserahkan kepadaku.
"Titip keris ini,,,,dan jangan diberi warangka atau gagang, cukup sewaktu waktu bilahannya diberi minyak wangi dan sesudahnya dibungkus kain putih. Sering seringlah bertawassul kepadanya, Insya Allah, para ahli istana laut Utara, akan membantumu dalam kemudahan. Insya Allah, suatu hari nanti keris ini akan menemukan jodohnya, yaitu Mustika Mani Gajah. Jadikanlah satu wadah, insya Allah untuk ikhtiar apapaun akan dimudahka oleh Allah" jelasnya.
Benar saja apa yang di ucapan juru kuncen makam Syeikh jambu Karang. Setelah 4 tahun berlalu, tepatnya tahun 2004, saya kedatangan tamu wanita, yang mengaku sebagai suruhan Dewi Lanjar, memberikan Mustika Mani Gajah.
Fainsya Allah, kedua pusaka dan mustika ini besok saya lelangkan buat rutnitas anak yatiman. Bagiku beramal kepada anak yatim lebih utama dari benda yang kami miliki.

Salam hormat Tarjamatul Ilmi

TESTIMONI HAEKAL NAGA RAJA. (PAK SASTRO)

TESTIMONI HAEKAL NAGA RAJA. (PAK SASTRO)

Cerita fakta dan pembuktian ini sama sekali tidak dikurangi atau ditambahi. Saya sebagai teman pak Sastro, sangat mengagumi wasilah yang ia miliki, Haekal Naga Raja Goa Mujarrob. Sayangnya saya pribadi belum mampu untuk memaharkannya. Disela silaturrohimku ke kediaman, pak Sastro, beliau malam itu banyak cerita seputar mistik, salah satunya, membahas keajaiban wasilah Haekal Naga Raja.
Jujur saya sangat tertarik setelah mendengar cerita langsung darinya dan semoga suatu hari nanti bisa kesampaian untuk memilikinya. Malam itu pak Sastro, bercerita, bahwa dengan wasilah Haekal Naga Raja, ia mampu menyembuhkan orang kesurupan yang sangat sulit disembuhkan oleh paranormal lain, hanya dengan hitungan tidak kurang dari 3 menit.
Malam itu pak Sastro, ditelpon sahabatnya yang bertugas menjadi angota TNI, bahwa teman beliau yang kini kerja menjadi pegawai salon terkemuka Mar*a Ti*aar...kerap kerasukan. Beberapa kali ia bisa disembuhkan oleh orang pintar, namun setelah perginya paranormal tadi, ai akan kambuh kembali, menjerit dan bicara ngelantur seorang diri. Malam itu pak Sastro, ditelpon olehnya dan setelah ditangani memakai Haekal Naga Raja, kurang dari 3 menit kemudian, wanita tadi jatuh pingsan dan setelah siuman, sampai kini ia tidak lagi mengalami gangguan dari bangsa tak kasat mata, padahal sebelumnya hampir setiap saat penyakit kesurupannya kambuh.
Tamat.
#SALAM_NAGA_RAJA

MENGULAS DI DAPATNYA KERIS KELABANG KAKI SERIBU.



MENGULAS DI DAPATNYA KERIS KELABANG KAKI SERIBU.
Penulis : H. Idris Al yatimi

Tentu siapapun pernah mengalami datangnya cobaan atau godaan berat saat sedang menjalankan tirakat, baik berupa lapar dan dahaga atau takut bertemu dedemit, males akibat amalannya terlalu panjang atau bisa juga kangen istri dan lainnya, apalagi kalau tirakatnya jauh dari rumah.

Godaan semacam ini pernah terjadi pula padaku disaat sedang tirakat menjalankan Hizib Alam Nasyroh, di makbaroh Mbah Kuwu Alang alang, Talun Cirebon Girang. Pada waktu itu saya niatkan dengan cara berpuasa lepas (tidak makan dan minum) selama 4 hari full.

Awalnya saya merasa nyaman walau banyak peziarah datang silih berganti, namun dimalam ke-3, saya merasa terganggu dengan satu kelompok yang berbicara sangat keras diselingi gelak tawa tanpa memikirkan kenyamanan lainnya. Beberapa kali sayamendatangi mereka untuk mengecilkan volume suaranya, namun yang terjadi malah balik sebaliknya, gelak tawanya semakin menjadi jadi.

Malam itu saya mengalah pergi meninggalkan makbaroh menuju tempat lain yang tidak jauh dari lokasi, ternyata tempat itu sangat nyaman, disamping jauh dari lalu lalang manusia, siapapun pastinya tidak bisa melihat karena tertutup oleh banyaknya pohon besar.

Dengan perasaan nyaman kita mulai berdzikir kembali setelah tadi terputus, namun menginjak tengah malam, saya dikejutkan oleh sepasang muda mudi yang datang menyelinap tidak jauh dari tempatku, mereka bercumbu rayu saling cium. Mungkin saat itu mereka tidak melihatku karena tertutup batang pohon, tapi bagiku, adegan mereka membuatku semakin resah. Akhirnya dengan terpaksa saya menyudahi dzikirku dan mendatangi mereka untuk segera pergi dari tempat tersebut, namun kurang dari lima langkah darinya, tiba tiba keduanya menatapku.

Betapa terkejutnya diriku setelah tahu wajah mereka, rupannya keduanya bukan manusia, wajahnya lonjong berwarna putih berkeriput dan kedua telingannya memanjang keatas. Melihat kejadian ini diriku lari terbirit birit menuju arah makbaroh.

Sesampainya di dalam musholla yang letaknya satu bangunan dengan makbarohnya Mbah Kuwu Alang alang, saya mulai mencari orang yang masih melek sekedar untuk berbincang bincang sebagai penghilang rasa takutku, namun ternyata semuanya sudah tertidur pulas. 

Lalu dengan langkah seribu, saya mulai keluar makbaroh menuju warung makan, harapanku semoga disana ada orang yang masih melek, namun baru saja langkahku menuruni anak tangga, tiba tiba dari pos jaga, seseorang memanggilku:

"Mau kemana akang?"

Mendengar ada orang lain yang masih melek, diriku segera menghampirinya, ternyata di sana ada seorang bapak bapak yang sudah berusia tua sedang duduk sendirian. Lalu ia bertanya kembali padaku:

"Mau kemana malam malam begini masih keluyuran?"

"Anu kek,,,,mau cari teman sekedar buat ngobrol" jelasku.

"Ya sudah disini saja denganku" jawabnya.

Malam itu benar benar diriku terhibur olehnya, apalagi beliau sangat pintar bercerita seputar sejarah para Wali. Takutku akan kejadian tadi sedikit berkurang. 

Sebelum menjelang waktu subuh (sekitar pukul 03-15) disela pembicaraan kita, tiba tiba beliau memegang tanganku dan berkata:

"Jangan takut dengan segala godaan, sesungguhnya manusia makhluk paling mulia yang Allah ciptakan" dan entah darimana beliau mengambil, tiba tiba tangannya sudah tergenggam sebilah keris dan menyerahkannya kepadaku.

Setelah keris itu saya terima, seperti ada hawa lain yang merasuki bathinku, mendadak rasa takutku sirna seketika dan tanpa sadar aku bertanya kepadanya:

"Ini keris apa Ki dan dari mana asalnya?"

Beliau menjawab: "Iki keris kelabang sewu dueku dewe" (Ini keris kelabang seribu milikku sendiri) jelasnya.

Mendengar jawabannya saya bertanya kembali.

"Nama kakek siapa dan darimana?"

"Namaku Danusela asal dari daerah sini" jelasnya.

Saat memasuki waktu subuh saya berpisah dengannya dan setelah usai menjalankan sholat berjamaah, saya minta ijin kepada juru kuncen, untuk balik kembali kerumah, namun sebelumnya saya sempat bertanya kepadanya tentang nama Danusela. Mendengar nama ini juru kuncen terdiam dan menatapku tajam tajam.

"Jaga ucapanmu, jangan asal menyebut namanya saja. Emang kamu mau apa tanya nama itu!" jelasnya ketus.

Dengan polos akhirnya bercerita tentang kejadian tadi malam

"Coba lihat mana kerisnya!" masih bernada ketus.

Tanpa rasa curiga, saya mulai membuka tasku dan menyerahkan kerisnya. Dengan sedikit kaget, ia mulai mencermati secara detail keris tersebut:

"Ini kerisku yang hilang kemarin, nih ciri cirinya" sambil ia menunjukkan gagangnya yang terbuat dari Gading gajah.

Mendengar jawabannya saya hanya pasrah saat keris itu diambil olehnya dan saat menuju pulang diantar ojek pangkalan, saya bertanya kepadanya tentang nama Danusela. 

Mendengar pertanyaanku, mendadak ia mengehentikan motornya dan marah besar padaku:

"Hai kalau ngomong yang sopan mas. jangan asal jeplak" tegasnya.

Saya semakin bingung dengan jawabannya, lalu saya bertanya kembali:

"Maaf saya pendatang dan tidak tahu atas nama tadi, makanya saya bertanya"

"Jangan sekali kali lagi kamu menyebut nama itu dengan sebutan tadi, su-ul adab, sebut saja dengan nama Mbah Kuwu Alang alang" 

Mendengar jawabannya saya langsung kaget;

"Jadi nama tadi adalah sebutan Mbah Kuwu Alang alang" tanyaku penasaran.

"Iya, Syeikh Wali Danusela, adalah Mbah Kuwu Alang alang"

"Subahanalloh,,,jadi semalam saya ngobrol dengan beliau?"

Satu minggu kemudian, entah datangnya darimana, tiba tiba keris itu sudah ada di diatas sejadahku.

Insya Allah hari ini atas nama rutinitas mingguan anak yatim, dan demi kemuliannya, saya akan melelangkan keris kelabang sewu untuk menyenangkan hati mereka.

Bulan Syafar identik berbagi kueh Apem

Bulan Syafar identik berbagi kueh Apem
Penulis : H. Idris Al Yatimi

Hampir disetiap daerah, khususnya pulau Jawa, bila sudah memasuki bulan Syafar, mereka akan melalukan satu ritual khusus berbagi kueh Apem kepada tetangga dan masyarakat sekitar. Namun seiring perkembangan zaman, adat semacam ini mulai memudar dan hanya sebagian kecil yang masih menjalankannya, itupun bisa dihitung dengan jemari tangan (hanya bagi orang yang mampu). Padahal di era Walisongo, Adat semacam ini kerap dijalankan oleh seluruh masyarakat bawah, menengah dan kalangan atas.
Mungkin di zaman canggih semacam ini, adat adat semacam ini dianggap tabu, bahkan seiring datangnya gerombolan SIBERAT, yang mengatas namakan agama, tapi faktanya mereka tidak paham hukum, mulai menghilangkan norma dan adat leluhur. Padahal bila kita mau berfikir secara luas tentang semua filosofi yang diajarkan Walisongo, apapun itu bentuknya! Pasti membawa manfaat bagi kita dan ummat banyak.
Kisah berbagi kueh Apem dibulan Syafar, bagi masyarakat Cirebon dan sekitarnya, mempunyai filosofi agung:
"Bisa berbagi dengan fakir miskin serta membuka ketulusan hati untuk selalu mengingat makna syukur kepada Allah"
Lalu kenapa berbagi kueh Apem hanya dilakukan dibulan Syafar? Semua ini bertujuan untuk mengikat sejarah, jangan sampai, kisah agung yang dulu pernah terjadi, hilang begitu saja tanpa manfaat.
Dulu pulau Jawa pernah mengalami kemarau panjang, sumber msta air yang menjadi penopang hidup sulit di dapatkan. Padi dan tanaman lain kering dan mati hingga seluruh kependudukan pulau Jawa, mengalami goncangan hidup yang cukup lama, kelaparan dan kematian massal kerap terjadi dimana mana.
Pada waktu itu harta sama sekali tidak berharga, mereka tidak mampu membeli apapun yang di inginkannya, sebab saat itu, sisa makanan dan minuman yang dimilikinya hanya cukup untuk bertahan hidupnya masing masing. Melihat kenyataan miris ini, jangankan para saudagar mau berbagi sodakoh dengan lainnya untuk diri dan keluarga sendiri, mereka harus saling bunuh demi bertahan hidup.
Betapa sedihnya kanjeng Sunan Kalijaga, melihat carut marut negeri Nusantara, semua rakyat kelaparan dan banyak mati menahan rasa dahaga. Siang malam beliau berdoa kepada Allah, agar kemarau panjang ini cepat berganti.
Disaat keadaan kian genting, Sunan Geseng atau Pangeran Gribik, murid dari kanjeng Sunan Kalijaga, datang dari tanah Arab, membawa oleh oleh berupa kueh Afeum atau afuan , yang memiliki arti "Memohon pengampunan" dan kedatangan Sunan Geseng, saat itu sudah memasuki bulan Syafar.
Dihadapan kanjeng Sunan Kalijaga, kueh itu di wushulkan kepada Allah lalu sesudahnya dibagikan kepada rakyata jelata.
Betapa girangnya hati semua rakyat kala itu, disamping mereka baru merasakan makanan paling lezat yang pernah ada, kueh ini juga atas ijin Allah, memberikan rasa kenyang hingga berbulan bulan lamannya.
Dengan peristiwa ini semua rakyat akhirnya bisa bertahan hidup dan atas syukur mereka, setiap datangnya bulan syafar, turun temurun, semua rakyat Jawa, saling berlomba membuat kueh Apem, untuk dibagikan kepada tetangga dan masyarakat lain.
Kisah kueh Apem, menjadi satu legenda yang tidak bakal pudar hingga akhir zaman, kecuali bagi mereka yang jauh dari makna SYUKUR.

WURTAWUR....RABO PUNGKASAN.



WURTAWUR....RABO PUNGKASAN.
Penulis : H. Idris Al Yatimi

Sebentar lagi masyarakat Cirebon, tepatnya di di malam Rabo, akhir bulan Syafar, atau orang Jawa bilang Rabo pungkasan. Rumah dan tempat tinggal kita akan dibanjiri anak anak kecil, mereka berbondong datang silih berganti, melantunkan doa keselamatan bagi para dermawan yang memberinya sedikit uang receh.
"Wurwurtawurji tawur selamat dawa umur"
yang kurang lebih artinya:
"Lemparkan sedikit rijki kepada kami, niscaya Allah akan memberikanmu panjang umur"
Doa keselamatan ini akan selalu berkumandang setiap mereka datang kerumah kita.
Lalu adakah kisah Rabo pungkasan atau Wurwurtawurji tawur dalam sejarah islam Nusantara?
Kisah Wurwurjitawur, bagian sejarah di era Walisongo. Setelah wafatnya Syeikh Siti Jenar, beliau meninggalkan 17 putra yang masih kecil. Pada suatu petang, tanpa disadari oleh para Waliyulloh kala itu? mereka mendatangi satu persatu rumah masyarakat Cirebon dan sekitarnya dengan melantunkan tembang Wurwurjitawur.
Harapan mereka, setiap rumah yang didatangi olehnya bisa memberikan sedikit rijki sebagai penyambung hidup dikemudian hari. Melihat anak anak Syeikh Siti Jenar, yang berstatus yatim, hampir semua penduduk merasa iba dan memberinya sedikit rijki.
Melihat mereka diberi imbalan, anak anak lain mulai ikutan bersamanya. Malam itu hampir semua anak kecil berbondong bondong ikut serta mendatangi satu persatu rumah penduduk.
Melihat banyaknya anak kecil yang menyanyikan doa keselamatan di halaman rumahnya, Mbah Kuwu Cakra Buana, langsung keluar. Melihat diantara mereka ada putra yatim Syeikh Siti Jenar, Mbah Kuwu menangis tersedu sedu.
Lalu beliau berkata kepada masyarakat lain yang menonton arak arakkan yang mereka lakukan:
"Wahai masyaraktku! ketahuilah kalian, jangan sesekali engkau menolak mereka atau sampai menghardiknya. Sebab takutnya diantara mereka ada anak yatim. Maka berdosalah kita bila tidak memberinya kesenangan"
Kisah ini sampai sekarang masih terlestari dengan baik. Mereka bagian dari kemulyaan kita. Doa mereka membawa kebaikan amal dan kedatangan mereka mengangkat rijki kita dikemudian hari.
Kecuali hanya orang Bakhil yang menolak mereka. Maka bersiap siaplah Allah mencabut kemudahan rijki yang kita terima selama ini.
"Semua Bid'ah hasanah wajib dijalankan setiap diri manusia. Karena Bid'ah hasanah sesuai anjuran baginda Rosululloh SAW"

By Idris Al Yatimi

INSPIRASI DARI SEORANG PEMULUN

INSPIRASI DARI SEORANG PEMULUNG.
Penulis : H.Idris Al Yatimi

Disaat kebuntuan mewarnai perjalanan hidupnya tanpa malu ia mulai banting setir setelah beberapa kali tawarannya ditolak akibat tidak memiliki ijazah.
Saban hari tangannya selalu memungut benda sisa yang dianggap bisa dijadikan uang. Tatapan matanya terus mengawasi sepanjang jalan yang ia lalui. Semoga ada kemanfaatan yang bisa diambil dari pencariannya saat itu.
Tidak jarang kejujurannya harus dibayar mahal. Semua orang takut dan merasa tidak nyaman bila berdekatan dengannya. Otak otak kotor kerap menyeruak apabila ia mendekati seseorang untuk memungut salah satu benda yang berserakan disampingnya.
Kata maling atau pencuri, seringkali ia dengar. Bahkan tidak sedikit anak anak yang notabene sama sekali tidak mengerti apa apa, bisa bicara kasar dengan nada menghina atau meledek!
Tidak ada satupun yang perduli dengan kehidupannya. Kegigihan yang ia torehkan dianggap hina. Pekerjaan halal yang mereka nikmati, sama sekali tidak dihargai. Jangankan orang lain menghormatinya Keluarga sendiri seolah tidak pernah perduli.
Kemiskinan yang sedang dijalani tidak menjadikan keluarga iba. Padahal ia sama sekali tidak merepotkan orang lain. Namun karena kefakirannya semua orang seolah tidak mengenal dirinya.
Bulan berganti tahun, ia mulai memahami konsep hidup. Sedikit rijki yang ia miliki disimpan dengan penuh hati hati. Semakin hari para pemulung lain mulai berani menjual dagangan kepadanya.
Lambat laun ia mulai dikenal para Big boss, sdsama pemulung dan seiring waktu berjalan, daganganya kian habis seiring mereka datang sendiri untuk membelinya.
Kini jangankan sesama orang miskin berani menghina. Para jutawan sekalipun akan merasa malu bila melihat kekayaan yang dimilikinya saat ini. Bahkan keluarga yang dulu takut didatangi olehnya, kini sebaliknya mereka satu persatu mendekat.
INTISARI:
Pekerjaan apapun akan membuahkan hasil bila dijalani dengan semanagat tinggi. Namun kemewahan apapun mudah rapuh, bila hanya berdiam diri dan sebatas mengatur orang lain.

HAEKAL GOA GUNUNG MUJAROB

HAEKAL GOA MUJAROB NAGA RAJA

LOUNCHING KEILMUAN HAEKAL GOA MUJARROB NAGA RAJA dan NAGA BUMI. Maha suci Allah atas keagungan ilmuNya, solawat serta salam kam...