Kamis, 13 Februari 2020

Mustika batu Tameng Syeikh Dzatul Kahfi.

By H Idris Al yatimi

Kisah ini terjadi pada tahun 2010, dimana saat itu saya kedatangan tamu seorang Jendral. Laksamana Darwanto AL. beserta istrinya. Keakrabanku dengannya seperti kakak dan adik dan suatu hari beliau memintaku untuk mendampinginya berziarah ke makam Waliyulloh (gurunya Mbah Kuwu Cakra Buana) yaitu Syeikh Dzatul Kahfi.

Alhamdulillah kedatangan kita kesana disambut dengan baik oleh bangsa Mulukul Ard,  sehingga saat pulang dari pesarean Syeikh Dzatul Kahfi, dihadapan pak Jendral, tiba tiba muncul dua mustika Merah Delima dan kini mustika tersebut masih menjadi koleksinya.

Dua hari dari kejadian itu saya bermimpi didatangi beberapa ajengan, salah satunya adalah Syeikh Dzatul Kahfi,  beliau meminta kepadaku agar tempatnya dikasih karpet. Pagi harinya saya ceritakan kisah mimpiku kepada istri dan hari itu juga saya berdua mencari karpet di daerah Karanggetas.

Setelah di dapat, saya membawanya ke pesarean Syeikh Dzatul Kahfi, menemui juru kunci dan menceritakan mimpiku semalam. Mendengar ceritaku  juru kuncen tadi sepertinya sangat senang hingga beliau sampai berkata:

"Bolak balik impenku ora ana bukti, tembek sekien impenku nyata" yang kalau diartikan:

"Sudah seringkali mimpiku tidak nyata, baru kali ini mimpiku benar adanya"

Mendengar jawabannya barusan, saya mulai bertanya padanya, maksud dan tujuan mimpi dia selama ini. Lalu beliau bercerita, kurang lebihnya seperti ini:

"Sudah lebih dari (tiga) tahun, saya selalu bermimpi di datangi Abah Wali (Syeikh Dzatul Kahfi) beliau memintaku agar tempatnya dikasih karpet tebal, namun bagaimana saya bisa membelinya untuk makan saja selalu  pas pasan" Jelasnya. Lalu beliau melanjutkan ceritanya kembali:

"Suatau malam, dimana saat saya sedang berjaga disini, tiba tiba datang hujan besar hingga areal Gunung Jati mati lampu total. Pengen pulang tidak ada yang membawakan payung, terpaksa semalaman saya berada disini seorang diri. Mungkin ini sudah bagian takdirmu" Jelasnya........

"Malam itu tidak ada secangkir kopipun, terpaksa saya hanya ditemani klintingan bakau untuk menahan hawa dingin. Namun disaat saya lagi rebahan, tiba tiba dari luar pintu ada yang beruluk salam sangat keras, ternyata beliau Abah Wali. Namun beliau tidak sempat bicara dan langsung pergi. Nah saat beliau pergi tiba tiba semua lampu menyala kembali. Disitulah saya baru sadar, tidak jauh dariku sudah tergeletak batu Tameng dan dua mustika lain. esok malamnya saya bermimpi dan terus bermimpi, bahwa mustika itu harus diberikan pada siapapun yang bisa memberikan karpet buat pesareannya. Kisah ini sudah berjalan selama tiga tahun dan baru bukti saat ini" Sambil menutup kisahnya.

Setelah kita menyerahkan karpet dan berbincang bincang dengannya, beliau baru menyerahkan mustika tersebut dengan memberikan amalan kunci sebagai berikut:

Ila hadroti Abah Wali Syeikh Dzatul Kahfi, ma-al khodam Gunung Jati, Bismillahi Arrohan Dzat mulia Arrohim Dzat asih. Mustikane Abah Wali Al Fatihah........2X
Assolatu wassalamu bi'adadi maa fi 'ilmillahi 'alaika wa'ala alik. ya Sayyidi ya Rosulullah ya Habiballah "aghistni 3X (jangan bernafas)". Sari'an bi- 'izzatillahi bijahi "Kaaf Ha Yaaa Aiin Sood 3X (jangan bernafas)" "Haaa Miim 'Aiin Siin Qoof 3X (jangan bernafas) "Haamiim 11/21X (jangan bernafas)"
Lalu minta tujuan kepada Allah, bisa lewat sarana air putih atau secara langsung, dan sesudahnya air tadi bisa buat cipratan ke areal rumah, toko, atau buat mandi orang yang terkena kiriman ilmu santet dan lain sebagainya.



HAEKAL GOA GUNUNG MUJAROB

HAEKAL GOA MUJAROB NAGA RAJA

LOUNCHING KEILMUAN HAEKAL GOA MUJARROB NAGA RAJA dan NAGA BUMI. Maha suci Allah atas keagungan ilmuNya, solawat serta salam kam...