Kamis, 13 Februari 2020

Petuah

By H Idris Al yatimi

Kisah seorang anak yang sangat berbakti, di ilhami seorang Waliyulloh Sunan Kalijaga. Walau sejak muda beliau tidak disukai oleh kedua orang tuanya karena berbeda pandangan. Namun R. Syahid muda tetap membantunya lewat jalan ubudiyyah dan bersedekah dengan mengatas namakan kedua orang tuanya.

Kisah beliau ini menjadi rujukan semuanya bagi seorang anak yangbingin berbakti kepada orang tua dengan seratan yang ditulis Syeikh Choyyum.

Ratu sidik penetep ati.
Ruh ilafi kang dadi bakti.
Lingsir wingi kang ora dueni
Becik isin adoh marang gusti.
Alam terang dadi peteng.
Alam nikmat dadi ilang.
Ridho iman ora ketampi. Adoh selamet ora dueni bakti.

"Saat kita menjadi Raja (mampu). Bathin kita masih bertengger dalam pengabdian hamba. Ada celah kelemahan yang harus kita benahi. Jangan sampai Allah menjauhi kita sehingga kebahagiaan hati sirna. Kehabagiaan hidup menjadi hilang. Amal ibadah tidak diterima. Hanya karena tidak berbakti terhadap orang tua. "

Petuah

By H Idris Al yatimi

Saran saya bagi yang pengen bisa dunia Supranatural secara cepat dan diterima bangsa Ghoib. Ucapan kita banyak benernya dan setiap membaca asma' banyak menjadi bukti.

Caranya ada 2.

1. Larungan diniatkan untuk penyatu bathin. Manfaatnya buat penyambung bathin antara kita dengan mereka.

2. Bikin keilmuan pribadi.

Insya Allah tidak kecewa

Mistis Perburuan mustikaneng Arjuna.

By H Idris Al yatimi

Kisah ini terjadi pada tahun 2007, dimana saat itu saya masih menjadi seorang penulis salah satu majalah Mistik. Pada suatu hari saya kedatangan tamu dari Kudus Jawa Tengah, beliau bernama, H. Sarwijo, pengusaha Bubut besi,

Kedatangan beliau ke kontrakkanku di Trusmi, ingin meminta bantuanku untuk menarikkan salah satu mustika Arjuna di Candi Dieng, dengan alasan, untuk ikhtiar perjodohannya yang sudah menginjak kepala 4, namun belum menemukan pendamping hidup.

Bertepatan dengan kedatangan beliau kerumah, saat itu saya  sedang kedatangan sahabatku sesama Paranormal dan penulis di majalah Misteri, kang Bahroni bin Mastar (Alm), dari daerah Anjatan Indramayu.

Dari sinilah akhirnya kita sepakat untuk berangkat ke kota Dieng, Yaitu berempat, saya, Bahroni, H. Sarwijo dan supirnya Adnan.

masih ku ingat saat itu, sampai disana hari kamis sore, bulan April 2007. Kita berempat langsung mencari penginapan terdekat dan malam harinya kita semua menuju candi Arjuna.

Dengan membawa beberapa sarana penarikan, tepatnya pukul 24, 30 menit, tiba tiba angin besar datang menerpa areal tersebut beberapa kali dan setelah itu saya menyuruh Bahroni, untuk masuk ke dalam candi, ditemani H. Sarwijo.

Betapa girangnya H. Sarwijo, setelah apa yang dicarinya selama ini bisa didapatkan, yaitu 4 mustika tersimpan di dalam daun mangga kering, bekas sarang semut rangrang.

Dari kejadian ini 2 tahun kemudian, tepatnya 2009, H, Sarwijo, datang kembali setelah tempat tinggalku tidak lagi di Trusmi, menyerahkan mustika Arjuna, dengan alasan, takut khilaf, karena beliau saat itu sudah memiliki dua istri yang sangat cantik.

Adapun amalan kunci dari mustika ini berupa seratan Kejawen:

Bismillahirrohmanirrohiim.

Niat ingsun tumindak badan asih, asihku sejagat buana. raupku Dewa arjuna Bimantara. Isimku kalimat agung Laa ilaha illalloh Muhammad Rosululloh. Ilmuku nabi Sulaiman Alaihissalam. Kabeh tunduk, manut, welas asih maring awak ingsun siji.

Ajian ini dibaca seihlasnya dan tiupkan pada mustika saat mau pergi dari rumah atau saat menjumpai seseorang. Insya Allah banyak membantu, khususnya dalam perjodohan, asihan, atau daya pikat/tarik.


ASAL USUL PEMBUATAN PRODUK TASBIH SAPTA JAYA.

By H Idris Al yatimi

ASAL USUL
PEMBUATAN PRODUK TASBIH SAPTA JAYA.

Dalam setiap pembuatan produk, banyak sedulur yang bilang:

"Produk TJI, memang berbeda dengan lainnya"

Ucapan ini sangatlah benar. Apalagi bila anda tahu cara dan proses pembuatan produk yang kita jalani. Pasti berbeda dengan lainnya.

Dimana perbedaannya?

Keumuaman orang lain, setiap pembikinan produk hanya mengandalkan 3 cara:

-Ditirakati (puasai)

-Di Isi dengan dzikiran

-Diyakini dengan akal, bahwa produk ini memiliki kekuatan.

Tanpa mereka pahami jalur, naktu, dan hukum kitabiyyah.

Sedangkan disini kami memakai 7 cara wajib dan 4 syarat tambahan:

-Memilih hubungan yang menjadi pertanggung jawaban dari kekuatan produk yang saya garap, lewat hubungan dan koidah jalur Malaikat Hafadzo.

-Menunggu datangnya bisyaroh dari hubungan tadi, apa saja kebutuhan dan syarat yang diminta sampai produk memiliki manfaat.

-Setelah dapat jawaban dari salah satu tokoh, tentang syarat yang diminta, seperti dalam pembikinanproduk Sapta Jaya, yang meminta minyak Ambar Murni, Daun ja'faron, Air tempuran, kembang Manggar Kelapa dan sarana lain, kami langsung mewusulkannya sampai salaqh satu dari mereka mengabarkan "Saya bertanggung jawab atas produk tersebut"

-Baru saya memilik bahan yang dibutuhkan untuk sarana pembikinan produk, seperti tasbih, yang terbuat dari batu alam (natural). penyatuan keilmuan dari mustika MD dan syarat lain.

-Sebelum produk dibikin, semua prasarana kita haturkan dulu, jangan sampai salah beli, atau palsu, yang menjadikan tuah kurang bermanfaat.

-Setelah semuanya fix. Saya mulai menata pembikinan, dimulai dari pemilihan asma' kunci, naktu disesuaikan dengan asma' tadi, men gikuti koidah jalur Malaikat Hafadzo, dan mencari waktu mustajabah, atau Saidun. Seperti halnya pembuatan Tasbih Sapta Jaya, yang memakai Hizib Ali, dan mempunyai hitungan 110. Memiliki naktu 1. Jalurnya Malaikat Ruqpyail dan khodamnya Madzhab, memakai asma' kunci Ya Hayyu Ya Qoyyumu, dengan berpatokan pada Rajah Abajadun dan Sirrul Asma' Suryani, bangsa Syams. Dari asma' Kejadian Alhamdu Lillahi Robbil 'Alamiin. Berpatokan pada sarana minyak penghubung Sandurus.

-Dari kesempurnaan dan kehatian hatian diri dalam membikin produk, pada akhirnya salah satu dari bangsa Asma' pasti datang, memberikan pertanggung jawaban dari produk yang kita garap.

adapun 4 syarat tambahan lain:

-Memilih asma' prasarana, terbaik, agar keilmuan bermanfaat bagi siapa saja yang memilikinya.

-Mengukur dan menyempurnakan lewat sodakoh, tirakat, hubungan bathin yang kuat dan pertanggung jawaban dari bangsa Mulukul Ardi yang kita jadikan hubungan.

-Memakai koidah dan ketentuan bangsa Kitabiyyah

-Memilih prasarana yang di sesuaikan dengan kapasitas keilmuan yang kita bikin.

Maka produk tasbih Sapta Jaya, bagian wasilah penuh manfaat yang siap pakai bagi siapapun yang memilikinya.  Lewat penyatuan asma' Kunci yang sudah saya sertakan di Brosur.

Tapi sayangnya produk ini tidak bisa dibikin secara massal (banyak) hanya saya mampu di level 24 produk saja.

Selamat bagi yang sudah memiliki sarana Tasbih Sapta Jaya.


Sejarah Menyibak para Ratu Lelembut Jawa.

By H Idris Al yatimi

Pulau Jawa, sebelum diduduki manusia, para lelembut jauh jauh sudah menguasai belahan bumi Djawa Dwipa. Mereka terbagi menjadi beberapa kelompok, ada yang menempati pepohonan, batu, bumi dan air.

Mereka memiliki ketururan dan kasta yang berbeda, ada yang terlahir dari silsilah Togog, Denawa, Siluman Seleman, Pujati, Perkayang, Jin, Qorin, dan bangsa lelembut serta siluman lainnya.

Keluarga mereka semakin hari kian bertambah sehingga kependudukan Jawa saat itu, dikuasai oleh mereka, Hanya saja dalam peranan dan kebersamaan, mereka tidak terdidik layaknya manusia sehingga kerap saling bunuh dan berebut kekuasaan. baru di era Brawijaya Anom, Prabu Kapulangir, prabu Mangku Zaman dan munculnya beberapa istana lain mereka mulai menyadari. Bahwa persatuan dan menjaga tatanan hidup lebih di utamakan,

Melihat kebersamaan dan kesejahteraan manusia saat itu, membuat sebagian lelembut mengabdikan diri dan ikut serta menjadi kepercayaan para Raja.

Kisah masuknya para dedengkot lelembut ke beberapa kerajaan se Nusantara, membuat kekuatan manusia  bertambah kuat. Bahkan seiring waktu berjalan, kerajaan lain mulai bermunculan, seperti Mataram, Singosari, Blambangan, Padjajaran dan kerajaan lain.

Lalu siapa saja nama nama para lelembut yang masyhur saat itu? Inilah runtutannya:

1- Sih Pohhaci, Lelembut dari keturunan Togog yang dituakan dan selalu menjaga keamanan langit Pulau Jawa. Beliau bertempat diantara Mega dan awan.

2- Sih Pagusaran, Lelembut yang masih satu kasta dengan Soh Pohhaci, tugasnya menjaga Langit dari Ujung Timur hingga Barat Daya.

3- Sih Parjampi. Lelembut dari keturunan Togog, yang menjaga keamaan bumi.

4- Sih Walikat. Lelembut yang menjaga pepohonan diseluruh bumi Nusantara.

5- Sang Sontog. Tugasnya menjaga bebatuan

6- Sang Waluhum. Tugasnya menjaga air

7- Sang Ratu Sangga Wisesa. Tugasnya menjaga bumi

8- Sang Ratu Cahya Ening. Tugasnya menjaga seluruh alam Jawa.

9- Sangkala Brahma. Tugasnya menjaga langit Husny Batik Cirebon

10- Sang Ratu Kala Wisesa. Tugasnya mengendalikan angin diatas Mataram.

11- Buyut Jenggala Putih. Tugasnya menjaga Langit Tegal

12- Buyut sang ratu darma Reheh. Tugasnya menjaga bumi Bogor

13- Sqang langgeng Lumenggang Gajah, Tugasnya menjaga langit Jakarta

14- Sang Seda Hening. Tugasnya menjaga udara Banten.

15- Sang Jengkes Putih Reng Meneng. Tugasnya menjaga Ujung Kulon.

16- Ratu Komara. Menjaga cahaya ilmu di Timur.

17- Ratu Majeti. Berkuasa menjaga cahaya kuning.

18- Ratu Jati. Berkuasa menjaga cahaya merah.

19- Ratu Ngijumu. Menjaga cahaya hitam.

20- Zat Mulia. Menjaga Ratu Galuh.

21- Zat Mulia Wening. Penguasa Ratu Cirebon. Derajatnya para Wali Kamil.

Kultum. Jalan menuju Ma'rifat kepada Allah

By H Idris Al yatimi

Dasar utama kita Ma'rifat, awalnya dari memahami asal usul. Yaitu semua bentuk yang Allah ciptakan, baik di langit dan di bumi, semua terjadi dari Nur nya baginda Rosululloh SAW.

Nabi Adam, bagian jasadnya para manusia, beliau tercipta dari segumpal tanah. Namun pembentukannya terlahir dari Nur nya baginda Rosululloh SAW.

Jadi intinya. Baik jasad. Ruh. Anggota tubuh kita semua, terjadi dari Nurnya Baginda Rosul. Ini dasar awal.

Dasar kedua.
Bila kita sudah memahami bahwa seluruh anggota kita kesifatan Nur nya Baginda Rosul, maka setidaknya kita punya rasa malu, bila badan ini tidak bisa diajak untuk beribadah. Punya rasa kecil hati, bila jasad ini jauh dari makna kebajikan. Punya rasa takut bila kita tidak bisa menjalankan yang terbaik menuju kehariban Allah.

Dasar terakhir.
Takutlah. Malulah. Kepada Allah dan baginda Rosul. Sudah jelas jelas anggota tubuh kita tercipta dari Nut Nya Baginda Rosul. Tapi jauh dari makna ibadah dan kebajikan amal. Kecuali kita tergolong orang fasiq. Kafir atau non Muslim.

Kultum Hilangnya makna Iman

By H Idris Al yatimi

Berhati hatilah dalam bersikap, lebih lebih yang suka akan kemegahan dunia dan berlebihan dengan rasa suka.

Patokan Iman. Selalu mencintai Allah, kekasihNya dan amal baik. Tolak ukur iman. Lebih condong untuk mencintai Allah, daripada lainnya.

Hilangnya iman. Karena cinta kita lebih diarahkan ke sifat duniawi, manusia dan benda. Tanpa di imbangi dengan makna Muroqobah (mendekatkan diri) kepada Allah lewat kecintaan ibadah.

Berhubung disini jarang coment. Saya tutup dulu.

Assalamu alaikum. Selamat tidur semuanya

HAEKAL GOA GUNUNG MUJAROB

HAEKAL GOA MUJAROB NAGA RAJA

LOUNCHING KEILMUAN HAEKAL GOA MUJARROB NAGA RAJA dan NAGA BUMI. Maha suci Allah atas keagungan ilmuNya, solawat serta salam kam...