Sejarah...
Naga Raja dan Naga Bumi (Bag-11)
Dengan liukkan yang sangat cepat, kedua Naga Raja dan Naga Bumi, yang kini sudah berubah menjadi 2 bilah keris sakti mulai melesat keatas menghadang ribuan anak panah kalamisani. Kilatan cahaya petir mulai beradu diatas langit Pamijahan...
"DUAAAAARR...DUAAAARR....DUAAAR"
Dentuman sangat keras semakin terdengar hebat, bumi Pamijahan, mulai merekah dan amblas kebawah. Bahkan Goa Istana, yang berdiri kokoh diatas bebukitan, kini tak mampu menahan pondasinya dan ikut tenggelam ke bawah jurang.
Melihat singgahsananya luluh lantak, Naga Raja dan Naga Bumi, marah besar, pekikan demi pekikan terdengar jelas dari mulut pusaka penjelmaan dua naga sakti. Bilahan yang tadinya berwarna hitam dan bercorak kuning menyerupai bentuk kepulauan, kini mendadak berubah menjadi sebilah lempengan merah membara.
Dengan berputar laksana gangsing, kedua pusaka naga mulai menyerang ribuan anak panah milik Sanghyang Japuro, satu persatu anak panah mulai terpental dan jatuh ke tanah. Namun tanpa terduga oleh kedua naga sakti, ternyata imbas dari anak panah yang jatuh tadi mampu menghancurkan areal tempat tinggalnya hingga kedalaman 30 kaki. Betapa sangat mengerikan kedahsyatan senjata Kalamisani yang mampu menghancurkan lawan lawannya.
Melihat kenyataan ini Naga Raja dan naga Bumi, diam sesaat dan keduanya sangat terkejut sewaktu meihat areal tempat tinggalnya luluh lantak oleh kesaktian pusaka Kalamisani. Tahu lawannya sedang lengah, kesempatan ini tidak disia siakan oleh ratusan anak panah sakti Kalamisani, yang masih mengejarnya.
"JLEEEEEBBBBBBB TRAAAAAANGG"
Puluhan mata anak panah mulai menembus bilahan dua pusaka sakti penjelmaan naga Raja dan naga Bumi, hingga pekikan keras dari kedua naga terdengar sangat menakutkan.
Auman kesakitan atas tertembusnya tubuh kedua naga kakak beradik ini membuatnya berubah kembali menjadi sosok sang ular. Badan sang naga mulai kelojotan dan menyepak apapun yang berada didekatnya hingga cadas dan
by. H.Idris al yatimi