Sejarah

Naga Raja dan Naga Bumi (Bag- 18)

Betapa terkejutnya naga Raja dan naga Bumi, setelah keduanya masuk dan melihat goa miliknya berubah menjadi ruangan yang belum pernah dijumpainya selama ribuan tahun. Ruangan yang dulu gelap dan hanya cadas batu hitam, kini berubah menjadi batu marmer dan semua ruangan dipenuh sinar putih terang benderang.

Saat kedua naga ini menatap sosok tuannya, tubuhnya langsung lemas, sebab tuannya dalam mata mereka, bukan lagi sosok syeikh Sanusi, yang selama ini dikenalnya melainkan pribadi anggun penuh kharisma, Muhammadun Abduhu Warusuluh, sehingga keduanya langsung tak sadarkan diri.

Selang beberapa jam kemudian, naga Raja dan naga Bumi, siuman dan mereka mendapati goanya seperti sedia kala. Gelap dan berdinding batu hitam. Melihat kenyataan ini keduanya langsung mendatangi sysikh Sanusi, yang sedang berdzikir diatas altar.

"Wahai Waliyulloh. Ajarkan kami berdua tentang islam. Kami benar benar ingin menjadi bagian dari agama Jeng Rosululloh?"

Mendengar pengakuan tulus dari pendampingnya, Syeikh Sanusi, mulai turun dan menghampiri mereka. Beliau mengajarkan tentang makna Syahadatain dan membimbingnya menuju jalan Tauhid.

Kisah masuk islamnya Naga Raja dan Naga Bumi, menjadikan keduanya mulai menata kehidupan baru dan seiring waktu berjalan. Syeikh Sanusi, menggantikan goa Istana, dengan sebutan Goa Mujarrob.

Kisah goa Mujarrob ini bermula dari Lailatul Qodar yang diterimanya dan beliau mendapat satu hadiah paling agung "Air kehidupan" dari Malaikat Jibril As, seperti halnya Nabi Hidir, yang mendapatkan Maul Hayat dari Allah SWT.

" Wahai naga Raja dan naga Bumi. Mulai hari ini kalian berdua saya angkat menjadi anak anakku dan suatu hari nanti engkau akan turut serta kepada orang lain, dimana saat itu para Wali, telah melebihiku dalam derajat dan kedudukannya dihadapan Allah.....Beruntunglah kalian....karena Allah menciptakanmu menjadi pendamping para Quthbul Wali"

Bersambung.

by. H. Idris al yatimi